Losari Coffee Plantation, Alternatif Liburan


Losari Coffee Plantation  Sebagai Alternatif Hiburan- Dari kita mungkin lelah dengan kehidupan kota yang “itu-itu saja”. Polusi dan kemacetan seakan menjadi hal yang biasa untuk diterima. Belum lagi kabar berita yang belakangan ini sarat akan isu-isu negatif. Bersembunyi di balik alasan “tuntutan hidup”, masyarakat berbondong-bondong hijrah ke kota, lupa bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan di daerah masing-masing, yang jika dikelola dengan baik hasilnya akan jauh melebihi dari apa yang didapat ketika tinggal di kota. Lalu, di manakah sebenarnya letak kesalahannya? Mengapa terkesan semua orang mendewakan kehidupan kota? Memilih tinggal dan bekerja di kota?

Menyalahkan salah satu pihak sudah bukan lagi masanya, mengingat negara kita jauh tertinggal dan terus menjadi “kuli” di tanahnya sendiri. Sebuah pelajaran baru saya dapatkan ketika memiliki kesempatan berkunjung di Losari Coffee Plantation,  salah satu pusat perkebunan kopi yang juga menjual pemandangan alamnya yang indah. Pilihan yang tepat untuk sejenak mengacuhkan rutinitas dan memanjakan tubuh dan pikiran, sekaligus menambah wawasan.

LOKASI LOSARI COFFEE PLANTATION
Losari Coffee Plantation
Lokasi Losari Coffee Plantation
Losari Coffee Plantation adalah sebuah wilayah seluas 22 hektar di daerah Jawa Tengah, tepatnya di Desa Losari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Tempat ini dekat dengan Solo, Yogyakarta, dan Semarang. Anda bisa memilih darimana akan menjangkaunya. Selain tanahnya yang luas, berada di tengah-tengah perkebunan kopi, ditanami buah-buahan dan sayu-rsayuran organik, Losari Coffee Plantation  juga dikelilingi oleh 8 buah gunung; Telomoyo, Andong, Merapi, Ungaran, Sumbing, Sindoro, Merbabu dan gunung Perahu. Bisa dibayangkan asri dan sejuknya saat berada di tempat ini.

ARSITEKTUR DAN AKOMODASI
Rasa lelah yang memuncak setelah perjalanan yang cukup panjang menuju desa Losari, terbayar setibanya saya dan rombongan di tempat yang kini juga dikenal sebagai eco resort dan spa ini beberapa waktu yang lalu. Lingkungan yang begitu “hijau” serta gaya arsitektur yang merupakan campuran antara gaya kolonial, Jepang, Jawa, dan kontemporer berhasil menyihir dan membawa kami ke dunia baru, dunia yang tidak tersekat oleh bangunan-bangunan tinggi dan berbagai masalah sosial-ekonomi lainnya. Sapaan warga yang ramah dan begitu hangat juga sebagai bumbu yang melengkapi nikmatnya melancong kali ini.

Makanan yang disajikan adalah nostalgia makanan-minuman rumahan Jawa; wedang jahe, soto ayam, pecel, martabak, empal, rujak, rawon, dan lain-lain. Jenis makanan yang mereka tawarkan, baik buffet maupun ala carte, tidak sebanyak hotel-hotel bintang lima di berbagai kota besar, mereka hanya menawarkan makanan rumahan lokal dan hal-hal yang bisa mereka sajikan secara organik dari kebun sendiri. Kapan lagi bisa benar-benar menikmati sajian fresh hasil kebun sendiri di lingkungan yang asri nan sejuk, jika bukan saat bepergian mengunjungi tempat-tempat pedesaan seperti ini?
tempat wisata di losari
Pohon Kopi di losari Coffee Plantation
Hal yang kini “mahal” untuk didapatkan Banyak yang bertanya-tanya, di daerah yang letaknya jauh dari mana-mana, apa yang bisa dilakukan? siapa sangka, ada banyak kegiatan yang bisa menjadi pilihan Anda, mulai dari kegiatan ringan seperti menyeruput teh atau kopi di sore hari sembari membaca buku di pendopo, mendengarkan musik-musik dengan iringan gamelan yang syahdu di telinga, memanjakan tubuh di spa, bermain catur dengan bidak-bidak yang tingginya mencapai satu meter, melakukan tur ke Borobudur, merasakan naik kereta uap ke Ambarawa, hingga ke aktifi tas fisik yang cukup menguras tenaga seperti rafting, trekking ke gunung Merapi, dan bersepeda mengelilingi sawah. Tergantung kondisi fisik Anda dan liburan seperti apa yang Anda inginkan.

BERSEPEDA MENGELILINGI DESA
Dua aktivitas luar ruangan yang menjadi ikon Losari Coffee Plantation adalah bersepeda dan melakukan tur di perkebunan kopi. Dua kegiatan ini juga sekaligus yang paling favorit bagi wisatawan yang datang berkunjung. Sebelum melakukan kegiatan bersepeda, tamu diharuskan untuk melakukan reservasi mengingat jumlah sepeda yang tersedia terbatas dan harus bergantian dengan tamu-tamu lainnya. Beruntungnya kami Mengalirlah dengan alam, ia pasti akan dengan senangnya menyambut mu.
kebun kopi losari
Salah satu sudut di Losari Coffee Plantation
Saat itu, jalur yang kami tempuh lumayan berat bagi para pesepeda seperti kami – yang bisa dikatakan hanya pada saat berliburlah bisa mengendarai sepeda. Selain jalannya yang banyak menanjak, sayangnya juga banyak dilalui oleh kendaraan bermotor yang rata-rata berkecepatan tinggi. Tak jarang kami lebih memilih turun sambil mendorong sepeda, saat akan melalui tikungan-tikungan tajam. Hanya ketika memasuki wilayah yang sepi dan areal persawahan, kami memaksimalkan tenaga untuk mengayuh sepeda.

Cahaya merah mulai membentang di ufuk barat, menandakan matahari mulai terbenam. Setelah bersepeda, kami memilih berenang untuk mendinginkan tubuh. Menikmati pesona langit biru kemerahan,  kolam outdoor dengan pemandangan salah satu gunung yang mengelilingi  eco resort & spa ini. Hari yang begitu manis.

BERWISATA DAN BELAJAR MENGOLAH KOPI
Keesokan harinya, kami sudah sangat siap untuk berjalan menikmati perkebunan kopi. Pihak resort menyediakan tur gratis bagi para tamu yang menginap, lengkap dengan tour guide yang akan memberikan penjelasan mengenai sejarah perkebunan kopi dan bagaimana membedakan jenis kopi berdasarkan bentuk dan ukuran daun. Menariknya, kami digabung dalam sebuah grup, sehingga selain mendapat tambahan pengetahuan mengenai kopi, saya dan rombongan juga bisa berkenalan dengan tamu-tamu lainnya yang mayoritas adalah turis asing.
macam-macam kopi
Cara pengolahan kopi

Perjalanan pun terasa lebih menyenangkan dan tidak kaku. Para tamu pun mendengarkan berbagai penjelasan dengan penuh antusias. Dijelaskan bahwa ada empat jenis kopi yang ditanam, mereka adalah Arabica, Robusta, Andong Sari atau Jawa, dan Excelso. Dari 22 hektar keseluruhan luas lahan, sekitar 11 hektar diperuntukkan bagi perkebunan kopi, sisanya digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman lainnya dan menggalakkan komoditas organik.

Selepas berjalan mengelilingi perkebunan kopi, grup kami mampir di sebuah rumah yang juga berfungsi sebagai warung, untuk mencicipi kopi asli buatan warga. Di rumah ini juga kami belajar menggiling kopi, yang hasilnya bisa kami bawa pulang sebagai buah tangan. Dikemas secara fun dan edukatif, perjalanan yang memerlukan waktu sekitar 1,5 jam ini tidak terlalu melelahkan. Semua terlihat begitu menikmati.
kolam renang di losari
Salah satu fasilitas di Losari Coffee Plantation

Alam memang selalu memiliki cara untuk memberi kepuasan bagi makhluk di dalamnya, kita yang terkadang lupa untuk berterima kasih. Menjadi rakus dalam menjamah, eksploitasi di berbagai wilayah. Sadar bahwa generasi mendatang pun tetap bergantung pada alam, namun sulit untuk mengerem keinginan pribadi. Selalu ada cara untuk menjaga, meski hal itu terlihat kecil. Losari Coffee Plantation adalah satu dari sekian banyak tempat yang bisa menjadi tempat berpulang untuk belajar. Perjalanan berakhir dengan manis, menyisakan hasrat untuk kembali menyapa di kemudian hari.

Terima kasih Desa Losari!